JUDULNYA: WACANA KHILAFAH ISLAMIYAH DI INDONESIA:
STUDI PEMIKIRAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA
ABSTRACT
This study, which examines the concepts of Khilafah Islamiyah become political thought of Hizbut Tahrir (HT), in other words, this paper is a review of ideas, concepts as well as idealism and the ideals of Hizbut Tahrir on political life, the relationship between state, religion and politics, democracy and so forth, which is an important concept and thought to be the socialization base of the Khilafah Islamiyah's minds, especially in Indonesia.
Since the early 20th century, when the nascent nationalist movements in colonial situations, the centre of attention of the Islamic movement more focused on social issues, particularly education, socio-econimic improvement and propaganda, in order to broadcast the Islamic religion, in accordance whit religious stream each movement of organization dealing with the colonial goverment, which fought for the mission is demanding improved conditions of the fate of the nation or the community and simultaneously promoting religion. However, a more positive role of religion as a media, symbols and spirit rather than ideology.
Hizbut Tahrir is a political party of Islamic ideology, politics is an activity, and islam is a philosophy. Hizbut Tahrir moves in the midst of the congregation, and they struggle together to make Islam server the cases of their members of a religious community. Hizbut Tahrir is a political group, not a group that is only based on purely spiritual, not a scientific institutions, rather than educational institutions (academic), not a social intitution.
The fikrah (troughts) used as a basis for Hizbut Tahrir, who always tried to be a party of the faithful and the people who serve as their sace is Islamic fikrah, namely the form of (Islamic Theology) and the wole idea was born from the belief in Islam, including the antire law was built on the belief.
Hizbut Tahrir has adopted this Islamic fikrah, the metters required by a political party that aims to bring Islam in the middle of public life, which include Islam in the goverment system, the relationship (interactions) between the people and every aspect of life.
The call of God in the Qur'an (Ali-Imran: 104) is al call moslems to establish a "jamaah". Those indications, according to Hizbut Tahrir, showed the commands for the integrated groups in one jama'ah. In reference to the matters should be political. The coverage of jama'ah activity was determined (limited) to religious proselytizing to Islam, which calls for control of the authorities that they must be doing semething (implementing Islamic low) and do prohibit unjust (to prevent something that is not derived from Islamic law).
Selasa, 10 September 2013
Rabu, 04 September 2013
KEHIDUPAN ADALAH PROSES MEMAKNAI PENGAKUAN DIRI
"Aku
adalah Serigala malam tanpa lolongan, hidup dengan berbagai dinamika
telah ku lalui, di besarkan dari kesepian malam yang damai, perjalanan
panjang ku belum termaknai akan hakikat keberadaanku di dunia......???
Setapak sadar yang tertangguhkan..!!!
Senin, 26 Agustus 2013
MENGURANGI DAMPAK PEMANASAN GLOBAL, SEMUA BISA
Bisa
dilakukan oleh setiap orang. Mengurangi dampak pemanasan global tidaklah harus
memakai cara-cara yang ekstrem, rumit, dan mahal. Kita semua bisa ikut berperan
memerangi pemanasan global dengan cara-cara yang sederhana dan murah.
Kunci
utama dalam membatasi pemanasan global adalah dengan membatasi emisi
karbondioksida (CO2) dan mencegah karbon dioksida (CO2) memasuki atmosfer atau
mengambil CO2 yang ada. Sayangnya masih banyak manusia
yang dengan sadar maupun tidak belum mampu menghindari berbagai aktifitas yang
menjadi penyebab meningkatnya pemanasan global.
Sebagai
contoh, seorang pekerja kantor belum mampu meninggalkan kendaraan pribadi yang
berbahan bakar fosil lantaran masih mahal dan minimnya sumber tenaga alternatif
yang ramah lingkungan. Ingin memanfaatkan moda angkutan umum, layanan yang
tersedia jauh dari kelayakan. Pun seorang perokok yang belum mampu menghentikan
hobinya.
Ingin
ikut berperan mengurangi dampak pemanasan global, seumpama dengan menanam
sebatang pohon Trembesi
yang mampu menyerap CO2 hingga 28 ton pertahun terkendala pada realiata tempat
tinggalnya yang hanya di sebuah rumah kontrakan yang tidak mempunyai halaman.
Namun
membicarakan dampak pemanasan global tetaplah bukan pembicaraan yang tabu. Ikut
andil dalam usaha mengurangi efek pemanasan
global tetaplah bukan kegiatan yang
mustahil.
Hemat dalam pemakaian kertas dan tissu, mengurangi dampak pemanasan global. Sebagai mana yang sobat ketahui, kertas dan tissu merupakan produk fital yang
berbahan dasar kayu. Semakin banyak kita mengonsumsi kertas dan tissu berarti
semakin banyak pohon yang ditebang.
Jika
sobat bersedia lebih teliti memeriksa tulisan sebelum mencetaknya pastinya akan
semakin sedikit kertas yang terbuang sia-sia hanya karena salah print.
Katakanlah sehari satu orang bisa menghemat selembar kertas, berapa lembar
kertas yang bisa dihemat dalam satu tahun?. Berapa banyak jika dilakukan oleh
setiap orang di seluruh dunia?. Silahkan hitung sendiri dan tentunya sobat akan
menemukan sebuah angka yang fantastik.
Mengurangi
pemakaian kertas akan berdampak pada berkurangnya jumlah pohon yang ditebang.
Semakin banyak pohon yang tersisa, semakin banyak karbon dioksida yang akan
terserap dari udara. Dan itu memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi alam
dalam usaha pengurangan dampak pemanasan global.
Itu
baru sebuah. Saya
yakin sobat-sobat masih dapat meyebutkan berbagai contoh kecil lainnya dalam
usaha pencegahan efek pemanasan global. Dus, siapa bilang kita tidak dapat
berperan dalam usaha mengurangi dampak pemanasan global?
Gambar:
vavai.com;
MIMUSOPS ELENGI.L (POHON TANJUNG)
Tahan terhadap pencemaran debu
semen dan kemampuan yang tinggi dalam menjerap
(adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen, tidak peka terhadap pencemaran
udara walaupun kemampuan jerapannya terhadap timbal rendah, dapat menghasilkan
bau harum yang dapat menetralisir bau busuk, bunganya dapat diambil dan
dimanfaatkan masyarakat guna meningkatkan taraf gizi/ kesehatan dan penghasilan
masyarakat dan mempunyai nilai estetika.
Tanjung juga disebut sebagai tanaman
serbaguna, kayunya dikenal awet, keras, kuat untuk konstruksi jembatan, perahu,
kapal laut, lantai, rangka dan daun pintu. Bagian tanaman lainnya juga
dimanfaatkan seperti akar, kulit, daun dan bunganya sebagai bahan obat-obatan.
Tanaman tanjung (Mimusops elengi) digunakan oleh masyarakat untuk mengobati
diare, asma, radang hidung dan radang tenggorokan. Tanaman ini merupakan salah
satu tanaman perindang, daunnya sangat rimbun dan rapat serta bunganya berbau
harum
spesifikasi
- Divisio : Spermatophyta
- Sub division : Angiospermae
- Class : Dicotyledoneae
- Ordo : Ebenales
- Family : Sapotaceae
- Genus : Mimusops
- Species : Mimusops elengi
Tempat Tumbuh mimusops elenge L pohon tanjung
Tanaman tanjung (Mimusops elengi)
diperkirakan terdiri dari 40 marga dan 600 jenis. Terutama sekali merupakan
pohon tropika, umumnya di Asia dan Amerika Serikat Tumbuhan ini diduga berasal
dari India kemudian menyebar ke Burma (Myanmar), Srilangka dan daerah tropika
lainnya . Tanjung (Mimusops eiengi) berukuran sedang dan dapat juga kecil.
Biji-bijinya bila berkecambah dapat dipergunakan untuk perkembangbiakkannya
dari cangkokan. Dapat tumbuh pada tanah berpasir, di dataran rendah yang
terbuka. tumbuh baik pada ketinggian kurang dari 800 meter di atas permukaan
laut
dapat tumbuh baik di wilayah
beriklim tropika dan subtropika
Tanah
Hubungan warna tanah dengan
kandungan bahan organik di daerah tropika sering tidak sejalan dengan di daerah
beriklim sedang (Amerika dan Eropa). Tanah-tanah merah di Indonesia banyak yang
mempunyai kandungan bahan organik lebih dari satu persen, sama dengan kandungan
bahan organik tanah hitam (Mollisol) di daerah beriklim sedang (Siringoringo
2000).
Tanah mempunyai peranan yang penting
bagi proses pertumbuhan bagi tanaman khususnya tanaman tanjung, dimana apabila
kondisi tanah kurang baik atau kurang subur karena hara yang dimiliki atau yang
dikandung sangat sedikit maka pertumbuhan juga akan terhambat.
Pemanfaatan mimusops elenge L pohon tanjung
- sebagai pohon pelindung yang terdapat pada jalan–jalan protokol.
- buah tanjung banyak dimakan oleh burung sehingga penyebaran bibitnya mudah menyebar
- tanaman ini convergen (penyatuan dua jalan).
- memiliki fungsi pereduksi polutan, pengarah dan Landmark dari kategori tanaman toleran sampai sedang .
- Disisi lain keistimewaan dari tanaman ini adalah bentuk tajuknya yang indah, perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau mengkilat dan buahnya yang masak berwarna merah atau merah jingga sehingga jenis tanaman ini sangat bagus untuk komponen taman sekaligus untuk tanaman peneduh.
- Peredam kebisingan, mengurangi bahaya hujan asam, penyerap karbon monoksida dan karbon dioksida serta menghasilkan oksigen,
- Penyerap dan Penapis Bau
Tanaman
dapat digunakan untuk mengurangi bau. Tanaman dapat menyerap bau secara
langsung atau tanaman akan menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau.
Akan lebih baik lagi hasilnya, jika tanaman yang ditanam dapat mengeluarkan bau
harum yang dapat menetralisir bau busuk dan menggantinya dengan bau harum.
Pohon tanjung termasuk jenis tanaman
pohon yang bergetah, ketinggiannya dapat mencapai 15 m, daun tunggal
bertangkai. Duduk daun tersebar, bertepi rata, bertulang menyirip. Helaian daun
berbentuk bulat memanjang atau bulat telur memanjanag, panjang 9-16 cm.
Daun-daun yang muda berwarna coklat, bila sudah tua hijau. Tanjung dapat hidup
dengan baik ditempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari langsung, baik
di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1000 m diatas
permukaan laut. Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, media tanam atau lahan
yang akan ditanami harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik.
Kemampuan Tanaman Dalam Penyerapan Pencemaran Udara
(khususnya Pb)
Ada beberapa tanaman atau tumbuhan
yang mempunyai kemampuan sebagai media penyerap polutan atau mengurangi
pencemaran udara yang dihasilkan oleh industri dan alat transportasi. Di bawah
ini akan dicantumkan dalam tabel tanaman-tanaman yang mampu menyerap polutan,
khususnya Pb.
Tanaman yang Meyerap Pb
NO
|
NAMA
|
LATIN
|
SERAPAN
PER M2
|
1
|
Damar
|
Agatis alba
|
54,90 mg
|
2
|
Mahoni
|
Swietenia Mahagoni
|
41,80
|
3
|
Jamuju
|
Podocarpus inmbricatus
|
45,52
|
4.
|
Pala
|
MiristycaFragrans
|
49,25
|
5.
|
Asem Londo
|
Pitecilobium Dulce
|
57,24
|
6
|
Johar
|
Casia Ciamea
|
50,50
|
7
|
Keben
|
Barintonia Asiatica
|
33,31
|
8
|
Tanjung
|
Mimusop Elenge
|
35,94
|
Mekanisme Penjerapan Pb Oleh Tanaman Tanjung
Tumbuhan mempunyai kemampuan
menjerap dan mengakumulasi zat pencemar. Tumbuhan melalui daunnya dapat
menangkap partikel timbal yang diemisikan kandaraan bermotor (Djuangsih dalam
Siringoringo 2000). Menurut Koeppe dan Miller dalam Siringoringo,
kemampuan tanaman dalam menjerap timbal sangat dipengaruhi keadaan permukaan
daun tanaman. Daun yang mempunyai bulu (pubescent) atau daun yang permukaannya
kesat (berkerut) mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dalam menjerap timbal,
daripada daun yang mempunyai permukaan lebih licin dan rata. Hal yang sama juga
dinyatakan oleh Strakman dalam Siringoringo (1969) bahwa kemampuan daun
tanaman menjerap suatu polutan dipengaruhi oleh karakteristik morfologi
daun, seperti ukuran dan bentuk daun, adanya rambut pada permukaan daun dan
juga tekstur daun.
Bukti/ efek dari penyerapan polutan
oleh paparan CO, NOx, SOx dan timbal pada tanaman tanjung adalah mudah dijumpai
pada daun. Contoh efek akut adalah klorosis dan nekrosis pada permukaan daun
yang dapat menyebabkan jaringan daun menjadi rusak dan mati sehingga
disimpulkan bahwa pemaparan emisi kendaraan memberikan efek negatif. Ditandai
dengan jumlah daun yang rusak pada tanaman yang diberi pemaparan polutan lebih
banyak daripada daun control (Hendrasarie 2007).
Anomali Tanaman Tanjung
Sekalipun tanaman ini merupakan
tanaman yang serbaguna, ada penemuan lapangan, ternyata jenis ini mudah sekali
merontokan daunnya, sehingga kurang baik bila di tempatkan dipinggir jalan,
akan mengotori badan jalan. Selain itu disebutkan bahwa kayu tanaman ini
relatif kuat, namun pada beberapa individu yang ditemukan, mudah pula retak.
Hal ini sangat dikhawatirkan bila tamanan ini ditempatkan sebagai wind break
akan mudah roboh dan mengenai para pengguna jalan.
Dilihat dari kandungan bahan kering
yang cukup tinggi, perlu dipertimbangan lebih lanjut, karena dikhawatirkan
keberadaan serasah tanaman mimosups elenge pohon tanjung ini dapat dengan mudah menyulut timbulnya api.
source: http://aryaarismaya.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)